Kamis, 17 Juni 2010

Museum Gula Gondang Baru


Pabrik Gula Gondang Baru berdiri tahun 1860, dengan nama : Pabrik Gula Gondang Winangoen.Pertama kali pabrik ini menggunakan tubin air sebagai penggerak mesinnya. setelah James Watt menemukan mesin uap, maka untuk memperbesar kapasitas giling,digunakan mesin uap sebagai penggerak utama. Mesin uap tertua di PG ini adalah : B LAHAYE dan BRISSONEANT buatan Prancis tahun 1884 yang sampai skg ini masih bisa berfungsi dengan baik. Demikian juga mesin2 lain peninggalan abad XIX yang masih baik dan menghasilkan gula bermutu tinggi sehingga merupakan daya tarik bagi Wisatawan.
Di Museum Gula Gondang Baru, kita bisa menelusuri sejarah pabrik gula. Di masa pendudukan Jepang, pabrik gula tersebut sempat berhenti berproduksi dan diubah menjadi pabrik serta gudang senjata bala tentara Jepang. Baru setelah masa kemerdekaan, pabrik gula tersebut kembali difungsikan lagi.Letak museum PG Gondang Baru sangat strategis karena berada persis di tepi jalan utama/ jalan raya yang menghubungkan kota Yogyakarta dengan Kota Solo yang terletak di wilayah Desa Gondang Winangun, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.Museum ini didirikan di sebuah gedung bekas tempat tinggal di sebelah barat pabrik gula Gondang Baru yang pada saat ini merupakan bagian dari unit usaha PT. Perkebunan Nusantara IX.
Museum ini menempati sebuah bangunan lama, yang bergaya arsitektur klasik Eropa. Bangunan museum didirikan di atas areal tanah seluas 1.261,20 meter persegi dengan luas bangunan 240 meter persegi yang terdiri dari ruang pameran tetap, perpustakaan, lavatory, dan musholla, seta dilengkapi dengan ruang auditorium seluas 753 meter persegi.
Koleksi yang dimiliki terdiri dari peralatan untuk menanam tebu sampai dengan peralatan pengolahan tebu menjadi gula pasir seperti: peralatan tanam tebu tradisional, macam–macam bibit dan penyakit tanaman tebu, alat–alat perawatan tanaman tebu, alat–alat pengolah tebu menjadi gula pasir, miniatur pabrik gula, alat–alat administrasi pada pabrik gula, sarana pengangkut tebu, macam–macam jenis hama tebu, serta beberapa foto penunjang. Foto-foto penunjang, antara lain: foto pabrik gula lama, foto upacara giling pertama, tiruan visualisasi ruang administrasi lama dan lain-lain. Museum ini juga dilengkapi dengan perpustakaan, mushola, ruang pertemuan, dan cafe kecil untuk bersantai.
Ketika masuk ke Pabrik Gula Gondang Baru, kita bisa menyaksikan proses produksi gula secara langsung. Produksi gula melewati tahap pemerahan nira untuk mendapatkan sari gula, pemurnian nira dengan sulfitasi, penguapan nira, kristalisasi, puteran gula, dan pengemasan. Sambil mencermati proses produksinya, anda juga bisa melihat mesin-mesin tua yang menjadi alat produksi di pabrik ini. Pabrik Gula Gondang sekarang memang multi fungsi, selain dapat menyaksikan proses penggilingan tebu, menyaksikan sejarah Pabrik Gula di Museum Gula, pelataran Taman Pabrik yang luas sekarang juga bisa dimanfaatkan untuk bermacam kegiatan atau event, seperti pernikahan dan sebagianya.

Senin, 14 Juni 2010

Candi Plaosan



Candi Plaosan terletak di Dukuh Plaosan,Desa BUgisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Candi ini terlrtak kira-kira satu kilometer ke arah timur laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. komplek ini di bangun pada abad ke 9 pada jaman kerajaan Medang atau di kenal dengan Kerajaan Mataram kuno. Candi Plaosan terdiri dari Candi Plaosan Lor dan Kidul.

Kelompok Candi Plaosan Lor terdiri dari 2 buah candi induk yang di kelilingi oleh 116 buah Stupa Perwara dan 50 buah candi Perwara. Candi induk Plaosan Lor di pugar pada tahun 1962 oleh Dinsa Purbakala. Di dalam kamar candi induk terdapat beberapa buah arca Dhyani Budisatwa antara lain
1. Awalokiteswara
2. Wajrapani
3. Padmapani
Berdasarkan Prasasti pendek yang di pahatkan pada perwara mungkin candi Plaosan di bangun atas kerjasama antara raja Pikatan dan Cri Kahulunan. perpaduan antara Budha dan Hindu bertitik tolak dari hal tersebut di atas maka di perkirakan candi Plaosan di bangun pada abad ke IX AD ( After Date ).
Berbeda dari Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul belum diketahui memiliki candi induk. Pada kompleks ini terdapat beberapa perwara berbentuk candi dan stupa. Sebagian di antara candi perwara telah dipugar.

Selasa, 08 Juni 2010

OMAC ( Obyek Wisata Mata Air Cokro )



Obyek Wisata Mata Air Cokro ( OMAC ) adalah sebuah lokasi pariwisata yang terletak di Tulung, Klaten, Jawa Tengah. Di sini dapat ditemukan sebuah pemandian, dengan sumber air langsung dari alam. Air yang jernih hanya dibuang untuk mengairi sawah atau mandi. Setiap hari bisa diperkirakan ribuan m³ mengalir ke sungai. Sebagian air di sini juga telah digunakan untuk air minum penduduk Kota Surakarta. Tempat ini dikenal dengan nama Umbul Ingas/Umbul Cokro.

Di sekitar mata air ada pepohonan yang rimbun, udara yang sejuk dan pemandangan yang asri. Di sini juga terdapat Water Boom yg sumber airnya langsung mengalir dari alam. OMAC sangat cocok sebagai daerah tujuan wisata keluarga.

KULINER

Di obyek wisata ini juga terdapat berbagai macam makanan yang khas dan enak, seperti aneka jajanan pasar, ikan bakar, aneka bakso dan mie. dan tentunya dengan harga yang terjangkau.

TRANSPORTASI

Untuk mencapai Cokro, jika berada di daerah Delanggu (kota kecil yang terletak di jalan raya antara Yogya-Solo), menggunakan angkutan umum jurusan Tulung atau bus jurusan Klaten lewat Cokro (bus Tegal Gondo-Klaten). Bila berada di Delanggu tinggal menuju arah barat ke Cokro. Begitu juga kalau arah dari Boyolali, maka nanti ketika sampai di kota kecil kecamatan Tulung, orang masih menggunakan angkutan tradisional andong atau dokar.

Kabupaten Klaten

Secara geografis Kabupaten Klaten terletak diantara 110o30'-110o45' Bujur Timur dan 7o30'-7o45' Lintang Selatan.

Luas wilayah kabupaten Klaten mencapai 665,56 km2. Di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo. Di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta). Di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan di sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Boyolali.

Menurut topografi kabupaten Klaten terletak diantara gunung Merapi dan pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75-160 meter diatas permukaan laut yang terbagi menjadi wilayah lereng Gunung Merapi di bagian utara areal miring, wilayah datar dan wilayah berbukit di bagian selatan.

Ditinjau dari ketinggiannya, wilayah kabupaten Klaten terdiri dari dataran dan pegunungan, dan berada dalam ketinggian yang bervariasi, yaitu 9,72% terletak di ketinggian 0-100 meter dari
permukaan air laut. 77,52% terletak di ketinggian 100-500 meter dari permukaan air laut dan 12,76% terletak di ketinggian 500-1000 meter dari permukaan air laut.

Keadaan iklim Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28-30o Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya dengan curah hujan tertinggi bulan Januari (350mm) dan curah hujan terrendah bulan Juli (8mm).


-